Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
08 Agustus 2008

Menjadi Bahagia

Hmm... sesungguhnyalah itu sekelumit bahasa yang sama sekali tidak lagi indah. Menjadi begitu karena semua orang mengucapkan dan berlari untuknya begiiitu-begituuu saja
Lalu ungkapan sedih, gelisah, adalah horor siang maupun malam yang panjang dan sepertinya akan terus berkepanjangan, semua orang terbirit-birit lari darinya, pun begiiitu-begitu saja.
Sungguh! Maha Bijaksana Allah yang secara ilmiah telah mendisain hormon yang mampu menggerakkan urat-urat ketawa sekaligus melengkapinya dengan hormon lain yang bekerja memproduksi sebuah cairan yang kelak, orang bule menyebutnya ’tears’ sedang saya dan orang Indonesia lainnya menamainya ’air mata’, hanya beda tipis dengan sebutan kami untuk apa yang para bule bilang ’sperm’. (pikirin sendiri dah...). Itu pun menimbulkan kebahagiaan luar biasa meski Cuma sesaat.
Ada yang menerima kebahagiaan dalam salah satu episode hidupnya, iapun membaginya dengan orang lain, biasanya dengan cara memberi sedekah bagi yang kurang mampu atau sekedar berpesta pora dengan kawan-kawan dekat.
Jaman kapitalism ini, biasanya kebahagian secara awam diterjemahkan dengan angka-angka. Maka menerima gaji atau fee adalah kebahagiaan yang selalu ditunggu-tunggu, meski cuma sesaat. Saya bilang sesaat, karena tagihan gaya hidup sebulan ke belakang biasanya sudah melewati ambang batas.
Sedang bahasa yang paling populer untuk menerka seseorang adalah ’sukses’. Indikasi yang disepakati cukup kasat mata, yakni mobil mewah keluaran terbaru, berlibur ke luar negeri atau mampu nraktir beberapa kawan di restoran mahal. So, pujian dan asumsi ’sukses’ versi awam itulah yang membuat dada meledak-ledak karena bahagia, kepala pun makin membesar.
Tantangannya adalah, ”masih mau bahagia?”
Jawabannya “Ya iya laah...”.
Caranya? Bisa dengan menangis maupun ketawa. Dan untuk kebahagiaan itu, seringkali kita harus membuat orang lain menangis atau ketawa.
Ada saran? Not really...! Tapi buat saya pribadi, bisa mencintai dan dicintai adalah anugerah luar biasa. Meski untuk itu pun masih juga harus menangis dan membuat tangis.
Di atas semuanya, meski berat, sejujurnya saya merindukan menjadi makhluk yang selalu patuh pada hati atas semua perintah-Nya, dengan sepenuh cinta. Yakin, di sinilah bahagia sesungguhnya itu bersemayam, di dada ini!
Namun apa, sampai hari ini pun saya bukanlah siapa-siapa....
Read more ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow