Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
12 Februari 2009

PARA PROTEKTOR, Finally....

Akhirnya…! Kali ini saya boleh sedikit berbangga dengan apa yang baru saja saya lahap di hadapan saya. Mau tau??

Sebuah KOMIK INDONESIAAAA…!!!

Ehm..ehmm..(serak). Ya, PARA PROTEKTOR memang sedang mencuri perhatian saya. Sama sekali bukan karena salah seorang kartunisnya kebetulan teman baik saya, tapi barangkali lebih disebabkan adanya imajinasi saya yang tiba-tiba merasa terpenuhi di sini. Bukan imajinasi muluk, tapi sekedar angan-angan manusia Indonesia asli yang kadang merindukan logika-lokal dalam memahami sebuah plot kehidupan.

Saya menyebutnya logika-religi yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat kita di samping logika antropologis yang tentu sewajarnya sudah kita pahami. Dan PARA PROTEKTOR menghadirkan hampir semua kelebihan-kelebihan Super Hero barat yang berteknologi namun tetap dengan logika Sabang sampai Merauke yang pas. Ini luar biasa! Saya bisa tetap mengalir tanpa banyak bertanya-tanya sinis dalam hati sebagaimana biasanya memahami paparan logika-Atheis yang kadang aneh. Artinya, komik ini masih melibatkan The Unseen Power tidak lain adalah Tuhan sebagai sumber satu-satunya semua kekuatan di dunia.

Sebut saja karakter Sang Guru dari Serikat Para Protektor. Dalam penangkapan saya, ia seorang bijak-alim-zuhud yang dekat dengan Tuhan. Pantas saja jika ia kemudian menerima ’Karomah’ berbagai kelebihan melebihi manusia biasa. Kegelisahannya akan berbagai kejahatan di Tanah Air mengilhaminya untuk membentuk serikat Para Protektor dengan merekrut beberapa anggota yang masing-masing punya supra talenta berbeda-beda seperti Matahari (latar belakang militer, asal Garut), Aura (Seorang Guru SD asli Papua), Elektro (Seorang Engineer jenius), dan Afiat (Perawat asal Aceh).

Dalam tugas mereka mendefinisikan yang Haq dan Bathil, mereka berhadapan langsung dengan kelompok PDD atau Persaudaraan Dalam Darah yang dikomandani oleh tokoh Manipulator yang juga cerdas tapi licik. Beranggotakan LAVA (Live Android for Vicious Armageddon), Kinetik (Rocker asal Medan), Veromona (Profesor biologi asal Manado), Shooter (tentara bayaran dari Ambon), Molekul (ahli nuklir asal Lampung), Sopran (bernama asli Siti Marlina, penyanyi dangdut asal Sidoarjo) dan Shadow (bernama asli a.k.a. Sukanto, si pemakan manusia dari Klaten).

Berbagai intrik, suspense dan sisi touchy tentus aja mengimbangi adegan-adegan laga yang tersaji apik dan berteknologi di komik keluaran Paracomics Publisher ini. Kalaupun harus mengkritisi atau sekedar masukan, menurut saya perlu sedikit definisi yang lebih detil dalam scenes-period, kapan kejadian plot ini berlangsung, past, present atau future. Hal itu tentu saja perlu untuk memenuhi detil pengejawantahan gambar baik logic setting maupun propping yang berlaku dalam setiap adegan.

Kembali ke imajinasi saya, membaca komik ini tiba-tiba saya kembali teringat Frank Miller, Robert Rodriguez dan Tarantino. Adrenalin ini tiba-tiba kembali naik perlahan untuk mewujudkan sesuatu yang dulu pernah meledak-ledak.

Ehmm...(serak lagi). Apapun itu mohon keikhlasan doanya saja ya...

InsyaAllah...

SAR, Jakarta 120209


Judul : Para Protektor | Supra Talenta Saga

Karya : Poempida Hidayatulloh, Irham, Koko Prabowo

Penerbit : Paracomics Publisher, Jakarta

Tahun : Cetakan pertama Januari 2009



Read more ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow