Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
04 Januari 2015

Ultah Dua Manusia Terkasih


Suatu hari bertahun lalu ketika aku masih duduk di bangku setara SMP. Entah kenapa aku yang biasanya lebih suka diam-diam menggambar atau lebih tepatnya corat-coret sendiri atau melamun saat guru mengajar di kelas, hari itu aku seperti tak sengaja terhipnotis mencermati seorang pengajar Sejarah Islam yang sedang membacakan bagaimana bentuk fisik dan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dari sebuah buku tebal kumpulan hadits. "Betapa sempurna dan berkarakternya manusia pilihan ini," begitu kira-kira hatiku bergumam saat itu.

Betapa perawakan Nabi SAW yang tidak terlalu tinggi tapi tidak pendek, rambutnya tidak keriting tak pula lurus, raut beliau yang tak terlalu bulat tidak juga persegi, kulit cerah, putih kemerahan, dahi lebar rambut sebahu, bola mata hitam dengan bulu mata melentik indah, selalu tampil bersih dan wangi, langkahnya lebar dan tegap saat berjalan, menebar senyum pada siapapun, menyayangi anak-anak dan sangat romantis terhadap para istri, tak pernah marah atau membalas jika dirinya diperlakukan buruk, beliau baru marah ketika Allah dan ajarannya dinista, meski beliau seorang panglima perang dan khalifah yang sangat sukses. Dan banyak lagi sifat sikap beliau yang memukau dan menjalari ruang imajinasiku hari itu.

Sampai ketika sang pengajar menerangkan hari kelahiran beliau yaitu hari Senin, tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun Gajah, imajinasiku pun makin liar mempersoalkan berbagai hal. Disebut tahun gajah karena berbarengan dengan peristiwa besar gagalnya raja Abrahah dari Ethiopia dan pasukan gajahnya yang hendak menyerbu Mekah untuk menghancurkan ka'bah. Mereka lari terbirit-birit oleh kawanan burung Ababil pelempar kerikil dari Sijjiil.

Apa yang tersisa dari imajinasi liarku tentang hari kelahiran Nabi SAW saat itu, muncul pertanyaan sepele dan kekanakan, "Kira-kira seperti apa ya, orang yang lahir dengan tanggal dan bulan yang sama dengan Nabi Muhammad SAW ini?".

Sebuah pertanyaan imajiner tak penting dari seorang anak kecil yang sudah pasti segera akan menguap dan terlupakan tak lama setelahnya. Aku pun melupakan pertanyaan itu, kembali tenggelam dalam berbagai gerak dan kegalauan lain.

Percaya atau tidak, bertahun tahun setelah itu, ketika aku sudah duduk di bangku kuliah (atau mungkin juga sudah mulai males-malesan kuliah? :D), pertanyaan liar itu terjawab dengan sendirinya bahkan tanpa aku pertanyakan kembali. Pada suatu malam perayaan Maulid Nabi SAW di kampungku entah tahun berapa aku sudah lupa, tiba-tiba saja nenekku berkata datar . "Ibumu lahir di tanggal yang sama dengan Rasulullah SAW. Persis 12 Rabu'ul Awwal, juga di hari Senin..."

"Nahh...?! Ibundaku tercinta? Lahir di tanggal 12 Rabi'ul Awwal? Tepat di hari Senin pula...?" Aku yang tadinya dengerin omongan nenek sambil lalu saja seperti biasanya, seketika menghentikan mulutku memonyong mengunyah entah cemilan apa saat itu. Bengong, melongo beberapa saat. Aku pun memastikan lagi pada ibuku yang juga ada di situ. Ibuku juga mengiyakan dengan ekspresi datar saja. Sepertinya akulah orang dengan perasaan dan ekspresi paling heboh saat itu. Mereka tidak tahu. Memang tidak ada yang tahu kebetulan luarbiasa ini.

Dan hari ini, 12 Rabi'ul Awwal 1436 bertepatan dengan 3 Januari 2015 kalender matahari, tiba-tiba aku senyum-senyum sendiri mengingat peristiwa pemikiran liar puluhan tahun lalu itu, yang mungkin hanya aku sendiri yang tau sampe hari ini.

Selamat ulang tahun Sang teladan, Rasul Allah shallaahu 'alaihi wa sallam... Selamat ulang tahun Ibundaku tercinta... Dua manusia pertama yang mengenalkan SATU ideologi di dadaku. Semoga berkah dan kasih Allah selalu memuliakan Anda berdua.... Aamiiin...

Cileungsi, 12 Rabi'ulawwal 1436 | 3 Januari 2014
Read more ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow