Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
01 Juni 2009

Perfect

di dunia ini...

jika tak seorang pun
terbebas dari penyakit,
kenapa kita begitu panik
saat menemukan hanya satu
atau dua rasa sakit dalam diri?

jika tak seorang pun
tak memiliki kejelekan,
kenapa harus malu
saat menyadari dua
atau tiga kejelekan dalam diri?

jika tak seorang pun
tak pernah melakukan kesalahan,
kenapa harus bohong
saat merasakan tiga
atau empat rasa bersalah dalam diri?

Subhanallah...
terimakasih telah menganugerahkan
untukku satu lagi inspirasi sempurnaMu
malam ini...
Title: Perfect; Written by Sigit Ariansyah; Rating: 5 dari 5

5 komentar:

  1. ...Ada sahabat yang menyebut kehidupan demikian sebagai kehidupan yang terlalu sederhana dan jauh dari kerumitan. Namun lo meyakini, dengan cara demikian lo bisa "kaya" dengan jalan sederhana.
    wah, pencapaian spiritual lo naek satu tingkat git..sementara pencapaian spiritual gua masih perlu upaya yang lebih keras lagi...

    BalasHapus
  2. pertanyaan nya om ..... apa itu sempurna ??? heheheh
    apakah tanpa cacat itu sempurna ???

    jika tak seorang pun
    mengetahui kebenaran,
    kenapa harus ikut dalam kesalahan
    saat menyadari dua
    atau tiga kesalahan dalam diri?

    ^^ peace

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini Jojo visualizer kah? Anyway, pertanyaan bagus Jo... :)
      Coba aku jawab ya...
      Pertama, setiap istilah yg dipakai oleh manusia pastilah buatan manusia, mengandung persepsi dari logika manusia. Nah, kata 'sempurna' pun adalah hasil persepsi manusia sebagai tolok ukur untuk batas tertentu sebuah kebaikan. Karenanya sempurna bagi sesorang belum tentu beuat orang lain. Apalagi dibanding logika Tuhan yang sudah pasti Maha Tahu segala sesuatu.

      Kedua, lha kalo tidak seorang pun tahu kebenaran, bagaimana mereka tahu sesuatu itu disebut salah? Hayoo...

      Thanks Jo...

      Hapus
  3. karena benar dan salah tidak dipengaruhi oleh manusia memandang tetapi lebih kearah bagaimana manusia menerima kebenaran sehingga mampu mengurangi kesalahan hehehe ini menariknya meskipun orang tidak tahu kebenaran , tetapi didalam hati cenderung ada perasaan bersalah biasanya ditandai dengan pikiran "wah apakah saya melakukan kesalahan ya melakukan ini" contohnya waktu berpuasa dan disaat hujan orang tersebut tidak sengaja meminum air hujan

    secara normal orang tersebut akan mencari tahu kebenaran tentang minum air hujan dikala berpuasa ^^

    BalasHapus
  4. Wow!! What a great writing, really I appreciate such kind of topics. It will be very helpful for us. Waiting for more articles, blogs like this. I’m going bookmark your blog for future reference. Thanks a lot for sharing this.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow