Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
30 Desember 2010

Garuda Tetap di Dada

Lawan mana yang tak gentar dengan gegap gempita supporter indonesia hari ini, 29 Desember 2010 di final leg-2 piala AFF. Namun mereka terlihat anggun, sportif dan tetap loyal, meski mereka harus kecewa ketika ternyata Timnas kesayangan kurang beruntung merebut piala AFF. Satu hal, mereka paham betul para pemain telah berjuang dan memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Karena itulah loyalitas mereka tak bergeming, tanpa pamrih.

Nggak banyak tentang nasionalisme yang bisa membuat saya merinding setelah semangat bambu runcing nenek moyang kita dahulu. Tapi yang ini saya akui, saya terharu dan bangga dan merinding dan.. dan.. dan…!

Itu lebih dari cukup membuat saya melupakan kekalahan yang faktanya hanyalah bersifat angka-angka score. Bagi saya dan mungkin bagi bangsa ini, secara moral kitalah pemenangnya dengan cukup fair dan jantan tanpa harus menggangu pemain lawan dengan tindakan-tindakan licik (untuk tidak menyebut pengecut) seperti yang diterima pemain kita saat bermain tandang.

Supporter Indonesia tetap menyambut tim kesayangan sejak latihan di lapangan, di hotel dan di bandara, bahkan dukungan itu nggak juga padam meskipun timnas akhirnya kalah. Di sini saya menangkap, betapa loyalitas mereka benar-benar didedikasikan bagi sebuah perjuangan, untuk 'the real hero' mereka. Bukan dukungan untuk sekedar sekeping piala, tropi atau medali semata. Hari gini, di republik ini, nggak banyak yang bisa menerima loyalitas sebesar ini dari masyarakat.

Saya berani jamin, andai bus rombongan timnas beserta pengawal dan vorijder mereka membelah kemacetan di Jakarta, maka tak ada satu pun yang protes atau keberatan. Justru mereka akan dielu-elukan. Tapi coba presiden, apalagi menteri yang mendahului dengan pengawalan khusus saat kita lagi macet. Rasanya pasti dongkol dan arrghhhhh..!!!!

Kenapa begitu?

Simple saja, rakyat tahu betul siapa pahlawan mereka yang sesungguhnya dan siapa yang memaksakan diri agar dianggap 'pahlawan'. Padahal pahlawan yang sebenarnya, seringkali tidak peduli apakah dia pahlawan atau bukan.

Percayalah "Garuda di dadaku" tak akan pernah berhenti bergaung dalam hati rakyat..!
Read more ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow