Jika tidak sedang menonton, anda pasti sedang ditonton. Sebab drama adalah anda, saya dan secuil ruang dunia yang sedang kita bagi ini....
07 Maret 2008

Tukul and The Unseen-Power

Fast and Various...
Kurang lebih begitu kesan saya sehari bekerja bareng sosok Tukul Arwana. Maksudnya, shooting (untuk sebuah iklan) itu berjalan cepat dan tepat. Karena saya baru sadar, Tukul cukup cerdas melahap materi dialog sebanyak itu tanpa ada reading apalagi rehearsal di hari-hari sebelumnya. Hanya sekali saya nge-brief dia sebelum camera roll. Various, sebab saya harus merelakan banyak waktu break untuk membiarkan setiap orang di lokasi shooting berfoto bersama sang superstars.

Menarik mengamati perjalanan satu orang ini. Tiba-tiba saja ia melejit, dibicarakan dan menjadi icon. Tiba-tiba setiap orang pengen berfoto bersama dia. Barangkali jutaan orang bernafsu dan melakukan apa saja agar bisa terkenal. Tapi Tukul, tiba-tiba ia bangun pagi dan menjadi seorang superstars. Tiba-tiba?

Nggak juga..! Di sela shooting ia banyak bercerita kepada saya tentang masa lalunya yang pahit, perjalanan jatuh dan bangkitnya kembali untuk memperbaiki kualitas hidup keluarganya dan seterusnya. Sebenarnya semua orang tau itu, karena infotainment sangat hobi mengangkat kisah-kisah semacam ini. Kisah financial-hero bagi keluarga emang selalu menarik.

Tapi saya menangkap sisi lain dari sosok Tukul ini. Dia memiliki kecerdasan spiritual yang oke. Seperti, bagaimana dengan detail ia menggambarkan bahwa setiap makanan atau minuman yang ia dapatkan ia syukuri sejak berada di tangan, memasuki mulut, melewati tenggorokan hingga sampai di lambung dengan terus berusaha ikhlas dan sadar mengucapkan ’hamdalah’. Merutnya itu sudah berjalan lama dan ia terus berusaha untuk menjaganya.

Luar biasa..! Dari banyak usaha-usaha spiritual menuju sukses yang mampir di telinga, bagi saya ini yang paling logic. Yang lain, seperti mandi kembang, angka keberuntungan, ziarah makam keramat bla..bla..bla... Semua itu cukup membuat saya merasa bodoh mendengarnya. Sebaliknya, ada juga orang yang dengan over-sombong meyakini bahwa keberhasilanya adalah melulu karena kerja keras dan keuletannya semata, biasanya ditambahkan juga (tapi sedikit lebih halus) bahwa semua ini karena kecerdasannya. Ia sama sekali lupa dengan campur tangan apa yang saya sebut ’The Unseen Power’. Spesies beginian biasanya membuat saya memikirkan sebuah penemuan baru, menciptakan pintu electric otomatis lengkap dengan remote controlnya untuk telinga saya. Hehe...

Saya pikir pantas saja Tukul bisa sehebat sekarang ini. Bagaimana dengan jatuh lagi? Someday? I said: Nothing imposible. Setiap kita emang tidak hanya harus siap tapi juga harus kuat menerima ’Rahmat’, sekaligus ikhlas jika suatu saat tertimpa musibah. Lho! Ya.. iya laah... Menurut saya lagi, kita hanya bisa mengantisipasi tidak lebih dari 50% saja untuk mengendalikan setiap kejadian. Sisanya adalah wilayah di luar jangkauan logika kemanusiaan kita, wilayah milik The Unseen Power, wilayah yang membuat banyak orang menjadi gila karena ikut-ikutan mikirin. Semoga mas Tukul tetap sadar untuk tetap kuat berpegangan, di posisi yang juga sedang menjadi tujuan kebanyakan orang itu...

Title: Tukul and The Unseen-Power; Written by Sigit Ariansyah; Rating: 5 dari 5

1 komentar:

  1. Benar juga sih. Selalu ingat dengan kekuatan diluar logika kita bisa membuat hati menjadi tenang.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AddThis

follow